Dinsdag 08 Oktober 2013

delapan oktober duaribu tiga belas

hari selasa, tanggal 8 oktober 2013
pagi hari yang cerah aku mulai melanjutkan aktifitas sehari-hari aku pergi mengajar, tapi hari itu aku tak mengajar melainkan harus mendatangi pengadilan negeri tangerang untuk mengambil dan mengurus surat tilangan motor aku yang ditilang pada hari sabtu pagi sekitar pukul 10.00 pagi di lampu merah tigaraksa.
pada pagi hari itu aku mengantarkan istri aku yang bekerja di sebuah perusahaan yang berada di daerah cikupa mas, kemudian aku bergegas berangkat ke pengadilan negeri tangerang, sesampainya aku di pengadilan negeri tangerang, sekitar pukul 9.15 pagi, kemudian aku memarkirkan kendaraan aku dan mendaftar ke petugas tilangan. alhmadulilah sekitar pukul 10.00 sidang baru dimulai dan aku hanya didenda 15 ribu rupiah dengan pelanggaran lampu utama tidak hidup, lumayanlah daripada di TKP aku harus membayar 100ribu dan uangnyapun tidak akan masuk ke kas negara. sungguh ironisya kelakukan para petugas lalulintas sekarang, yang dikejar bukan melayani masyarakat tapi hanya uang.
pada saat itu hatiku gelisah dan ingin bertemu dengan seseorang istriku yang bekerja di perusahaan itu, akhirnya aku berniat untuk bertemu dengan istriku tapi aku tak memberi tahunya, akhirnya sekitar pukul 12.00 penantianku alhamdulilah membuat mata hati dan pikiranku terbuka siapa sebenarnya istri aku dan bagaimana kelakuan istri aku ketika sedang bekerja dan istirahat, aku melihat dengan mata kepala aku sendiri dia berboncengan motor dengan orang yang dia tahu bahwa dia suka dengan istriku, akhirnya aku mengikutinya sampai dengan indomaret, alhamdulilah semuanya sudah jelas dan aku sudah yakin aku harus meninggalkan dan menyudahi keluarga aku.
semoga ini menjadi bahan pelajaran buat aku, dan aku berharap kelak aku akan mendapatkan istri yang solehah.amiin

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking